Pertanyaan 48. Bagaimana Kristus merendahkan diri-Nya dalam kehidupan-Nya di dunia?
Pertanyaan 48. Bagaimana Kristus merendahkan diri-Nya dalam kehidupan-Nya di dunia?
Jawab. Kristus merendahkan diri-Nya dalam kehidupan-Nya di dunia dengan tunduk kepada hukum Taurat dan memenuhinya dengan sempurna, yang merupakan hal yang umum bagi kodrat manusia, tetapi terutama dengan berbenturan dengan hinaan dunia, godaan Setan, dan kelemahan daging, yang mengikuti kehinaan-Nya.
Yesus mati di kayu salib menurut hukum Taurat, tetapi Ia tidak memenuhi hukum Taurat dengan menaati hukum Taurat. Memang benar bahwa Yesus memenuhi hukum Taurat dengan mati di kayu salib, tetapi Ia menaati firman Allah, bukan hukum Taurat. Yesus juga bertindak melawan hukum Taurat berkali-kali selama hidup-Nya.
Dalam istilah teologis, para sarjana mengatakan bahwa ketaatan aktif berarti bahwa Kristus menaati hukum Taurat bagi orang berdosa sebagai syarat untuk memperoleh hidup kekal, dan ketaatan pasif berarti bahwa Kristus menderita dengan membayar hukuman atas dosa dan melunasi utang semua umat-Nya. Jadi, ketundukan Kristus terhadap penderitaan dan kematian merupakan bagian dari ketaatan-Nya yang aktif, dan kehidupan Kristus yang tunduk kepada hukum Taurat serta bertindak sebagai hamba merupakan bagian dari ketaatan-Nya yang pasif.
Makna yang terkandung dalam ketaatan aktif Kristus adalah mencampuradukkan kematian Yesus Kristus di kayu salib dan perolehan kebenaran melalui iman-Nya dengan kebenaran yang diperoleh Yesus dengan menaati hukum Taurat selama hidup di bumi ini. Ini berarti bahwa pekerjaan Yesus di kayu salib saja tidak mencapai kebenaran yang sempurna, dan bahwa Yesus juga harus memiliki ketaatan aktif untuk menaati hukum Taurat guna memperoleh kebenaran yang sempurna. Inilah logika mereka yang mendukung ketaatan aktif bahwa keselamatan diperoleh ketika kedua hal ini dipercayai. Namun, ini adalah doktrin yang salah.
Ide yang tersirat dalam makna ketaatan aktif adalah bahwa keselamatan hanya dicapai ketika pekerjaan Yesus di kayu salib dan ketaatan Yesus terhadap hukum Taurat digabungkan. Para bidat juga menggunakan bagian dalam Roma 5:19, "Karena sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." Di sini, ketaatan tidak berarti ketaatan untuk menaati hukum, tetapi ketaatan kepada pekerjaan penebusan Kristus. Ketaatan ini adalah ketaatan menurut takdir Kristus yang telah ditetapkan sebelum penciptaan dunia.
Kerendahan hati Yesus selama hidup-Nya di bumi bukanlah untuk menaati hukum, tetapi untuk melayani orang berdosa. Jadi, Ia ingin bersama orang berdosa seperti pemungut cukai, dan Ia merawat orang sakit, memberi makan orang miskin, dan menyembuhkan orang yang kerasukan setan. Jadi, Yesus dikritik bahkan oleh saudara-saudara jasmani-Nya.
Yesus tidak memiliki harta benda, juga tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. Matius 8:20 Yesus berkata kepada mereka, "Rubah punya liang, dan burung punya sarang, tetapi Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya."
Komentar
Posting Komentar